This Is My Site

Monday 6 March 2017

Renang di Cipondok / Sumber - Sumber Mata Air Aqua.

Berawal dari kebosanan dengan kegiatan di dalam kota, Kota Bandung tentunya...
Bersama partner backpacker, kami putuskan untuk mencari destinasi shortrip kami.  
Berhubung belum waktunya LIBUR, jadi kami cari yang bisa dikunjungi dalam waktu satu hari, tentunya hanya yang dekat dan sekitar kota Bandung juga, dapat referensi juga dari teman lainnya, kami putuskan untuk menuju ke Kabupaten Subang.

Eiittsss... bukan Pemandian Sari Ater lho yaa.. itu gak masuk kriteria backpacker soalnya, hehee..
yupps, kami putuskan untuk menuju ke Sumber Mata Air Cipondok atau warga setempat menyebutnya "Sumber".

Terletak di Kabupaten Subang, tepatnya di Pasanggrahan, Kasomalang. Jika kalian menggunakan kendaraan pribadi (motor/mobil) dari arah Bandung atau Tangkuban Perahu, kalian bisa menuju ke arah Subang yaa.. Sari Ater, lewat terus, masuk ke Jalan Cagak, lanjut terus ke arah Tugu NANAS, nah disini kalian lurus ke arah Sumedang (petunjuk arah) sampai masuk Jalan Kasomalang. Sepanjang jalan ini kalian pasti akan menemui truk-truk dengan muatan GALON, nah tujuan akhir truk ini lah tujuan kami juga, tapii, kalau truk itu ke dalam pabrik, kami tentu ke 'belakang' pabrik nya..


(Pict: Google Street View)
Dari gambar diatas.. kami pun masuk menuju gerbang pabrik, sebelum gerbang tersebut, ambil jalan arah kiri menyusuri parit kecil, jalan kecil tersebut lah yang akan menuju ke Sumber Mata Air yang kami tuju, jalan ini masih cukup untuk 2 motor sekaligus, tapi mobil tidak bisa lewat sini, hanya sampai sebelum gerbang pabrik.
 Beberapa bagian jalan masih berupa batu-batu kerikil, tapi ada juga sebagian yang sudah bagus (beton). Gak jauh dari gerbang pabrik itu jalan menuju Sumber makin kecil, yang akhirnya sampai di batas hanya cukup satu motor saja, karena melawati persawahan warga. 


Nah... Gambar diatas itu petunjuk menuju ke Sumber yang kami tuju, bisa dilihat ke arah bawah adalah area persawahan, jadi hanya cukup satu motor saja, kalau ada motor dari arah depan, ya terpaksa nunggu sampai lewat dulu, 😂 
dan... setelah lewat persawahan ini, sampai lah kita di Sumber Mata Air Aqua ini.































Hal pertama yang kita fikirkan adalah............. bener ini tempatnya? kok cuma gini??
Yess.. untuk yang pertama kali kesini mungkin itu juga yang ada dipikiran kalian. 

Gak pake lama, langsung ganti setelan renang, oya..disini juga sudah disediakan loker dan toilet/ruang ganti, jadi fasilitas cukup lah untuk kolam sumber ini.


*kalau keliatan itu disebelah kiri gambar ada pipa yang menuju ke pabrik air minum mineral itu 😃 *

Air nya yang terus ngalir dari arah hulu, bikin kolam ini airnya seger terus, kayak gak ada air yang mengendap di kolam, karena air dari hulu terus ngalir sementara di sisi yang lain air juga terus keluar dari kolam, jadi selalu seger dan pasti jernih yaa.. 

Yahh, akhirnya 2 jam di kolam ini udah sangat lebih dari cukup untuk penyegaran dari penatnya kota, lumayan refreshing dengan biaya minim, siapa juga yang gak mau kan...

Setelah beres ganti baju, jgn lupa untuk sekedar ngopi-ngopi di warung atau jajan bakso yang ada disitu ya, ~ada 1 warung yang nyediain loker sama 1 bakso yang jualan disitu~.

Yupp.. Kami selalu membiasakan untuk sekedar jajan di tempat warga sekitar jika trip kemanapun itu.

Total pengeluaran dari Bandung-Sumber-Bandung (sepeda motor), kira-kira seperti ini:
- Bensin : Rp. 30 Ribu PP
- HTM Kolam Sumber : FREE/GRATIS
- Loker : Rp. 5 Ribu/loker
- WC/Ruang Ganti : Rp. 3 Ribu/orang
- Parkir : Rp. 3 Ribu/motor



 Udah dulu deh cerita Sumber nya ya... See You on Next Trip... 

Wednesday 27 January 2016

Review Casing / Case Dazumba D-Vito 980

Welcome back . . . 
Kali ini saya akan coba bahas dan buat review dari Casing yang kebetulan termasuk keluaran baru dari vendor nya dan juga baru saya beli. :D
Casing ini termasuk yang masih sulit utk di temukan di Kota Bandung (maklum keseharian di Bandung), termasuk di pusat elektronik sekelas BEC kecuali kalau beli online beda kasus yaa. :D , tapi akhirnya saya bisa dapet kedua barang ini setelah pesan/PO tanpa DP ke salah satu toko di BEC tersebut.

Oke … langsung aja yaa ke review nya. 

Casing Dazumba D-Vito 980
Dazumba D-Vito Serie 980 ini termasuk keluaran baru dari Vendor Dazumba, berikut penampakannya: 
     

Diliat dari dus nya, memang cukup besar, isinya ya Cuma unit casing sama sterofoam :D , tertera juga spesifikasi nya:
Casing Bagian Atas            I/O Panel:
- 2 x USB 2.0
- 1 x USB 3.0
- 1 x Audio
- 1 x Mic
- 1 x Card Reader
- 2 x Fan Controler





         


Untuk Fan Casing nya.. Seperti tema yang diusung Dazumba ini, yaitu “Advance Cooling System”, included fan yang ada cukup banyak, yaitu 5 fan casing bawaan atau bisa dibilang semua slot fan yang ada di casing ini sudah di terisi. Berikut penampakannya:

 
Casing Bagian Depan (Fan)
Front: 2 x 14 cm Fan LED Blue 

 



Casing Bagian Atas (Fan)
Top: 2 x 12 cm Fan LED Blue 






Casing Bagian Belakang (Fan) 
Rear: 1 x 12 cm Fan Non LED












Nah, untuk bagian tengah (isi) nya.. Lumayan luas Gan,.. kayak nya cukup untuk water cooling set juga, belum saya coba sih,hehee

Oya.. Casing ini support untuk sampai mobo ATX.
       
              Casing Bagian Dalam

Ditambah dengan Cover untuk Power Supply (PSU) & HDD Bays, makin membuat casing ini tampak lega 
 

Ini penampakan dari samping...



Salah satu alasan yang buat saya suka casing ini adalah side window nya yang cukup besar, jadi ga perlu custom side window lagi untuk show off rig kalian yaa..
 

                          
              


                   
 Casing Bagian Samping    
                                            






Kelengkapan lainnya, sama seperti casing-casing yang lain, ada Batu-baut & cable ties, nah yang agak beda adalah untuk semua fan casing nya, power nya menggunakan 3 pin yang sudah disediakan dari front panel nya. Jadi tanpa power molex ke PSU, power molex hanya digunakan untuk power fan control. 
           
    Baut-Baut & Cable Ties    Fan Power (Fan Casing)

Penampakan setelah semua komponen terpasang...
 
Cable Management nya lumayan luas, cukup untuk menaklukan ular-ular yang sering kemana-mana... :D


Bagian bawah adalah Cover PSU & HDD/SSD Bays, tapi untuk SSD bisa juga ditempatkan di bagian tengah dibawah Drive bays 5.25.
 
Penampakan setelah power ON.
  


Terakhir, kesimpulannya ...


Kelebihan:
Casing ini cukup mumpuni untuk user yang ingin dapat case mid tower dengan spesifikasi yang cukup bagus.  Dengan 5 buah fan casing included dengan fan controller, Cover PSU & HDD Bays, cable management yang cukup luas, serta support motherboard ATX, casing ini bisa dijadikan pilihan dengan range harga 740 ribuan.

Kekurangan:
            Bagi saya pribadi ada sedikit kekurangan dari casing D-vito 980 ini, antara lain, HDD dockin (3.5) yang hanya disediakan 2 buah, agak sulit untuk membuka cover depan dan atas casing (keras sekali untuk di ‘congkel’/ditekan).

Over All dengan harga 745 ribu rupiah, saya sendiri puas dengan spesifikasi yang didapat dari casing ini. Memungkinkan untuk tidak upgrade casing dalam beberapa tahun kedepan :D .

And . . . See you on next Review :) 
    

Thursday 5 March 2015

"Dreams", Come True..













Sejak dulu ini hanyalah impian semata
Yang mungkin tak setiap waktu kesempatan itu bisa datang,
Tak setiap saat bisa kita raih,
Tak semua orang bisa dapatkannya...

Tapi kehadirannya perlahan mulai membuka mata,
Membuka jalan yang semula sempit menjadi lebar, 
Membuat jalan yang remang menjadi terang,
Meyakini akan adanya mimpi yang menjadi nyata.

Sebentar lagi.. Tak lama lagi,
Perjalanan baru dimulai kembali,
Seakan menjemput mimpi yang dulu tenggelam,
Kini akan kujemput mimpi itu kembali.



Sahabat...(Nyata)

Sahabat..
Kau tak perlu banyak bicara,
Cukuplah dengan keberadaan mu disana yang menemani,
Karena kutahu itu sudah lebih dari cukup buatku merasa ada.

Sahabat..
Jikalau salah itu ada di diriku,
Maafkanlah..
Maafkan karena hal itu yang tak kuinginkan,

Sahabat..
Sebuah perjalanan yang t'lah berlalu itu,
Tetap menjadi sebuah pelajaran yang tak terhingga,
Hingga akhirnya aku merasa.

Dirimu lah sahabat terbaik itu.

Friday 26 September 2014

Trip to Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat


Perjalanan ini sebetulnya sudah hampir satu tahun yang lalu kami rencanakan, tapi karena kesibukan dan tentunya persiapan perbekalan khususnya budget,hehee... kami baru bisa realisasikan ini di bulan September Tahun ini. Yaa.. perjalanan yang menjadi doa yang terjawab, kemustahilan yang menjadi nyata bersama sahabatku ini terlaksana.

Kira-kira seminggu sebelum rencana berangkat sudah pasti kita harus cari tahu informasi untuk selama kita disana, mulai dari transportasi, penginapan hingga destinasi wisata yang akan kita kunjungi disana, dan panduan kita untuk kesana sebagian besar kita dapatkan dari blog yang ditulis oleh kawan2 yang pernah berkunjung kesana dan facebook Lombok Backpacker.

Akhirnya tanggal pemberangkatan tiba….

Hari Rabu, 10 September 2014 kami berangkat dari Stasiun Kiaracondong dengan menaiki kereta api Ekonomi AC KAHURIPAN (Rp. 50.000,-) jam 20.05 WIB, sampai di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta Kamis, 11 September 2014 jam 04.45 WIB, disini kita sempat untuk sholat Subuh, bahkan mandi (kalau mau..hehee), pastinya lapar mulai melanda karena sekitar 8 jam di kereta, jadi kita segera berjalan keluar stasiun, ada beberapa warung makan yang sudah buka, tinggal pilih sesuai selera, kita pilih untuk makan soto ayam, bakwan, teh manis dengan harga 12 ribu aja…
Selanjutnya, kita menuju ke Banyuwangi dengan menaiki kereta Ekonomi AC Sri Tanjung (Rp. 50.000,-) dari Lempuyangan. Oya.. untuk menghindari kehabisan tiket, sebaiknya tiket untuk kereta Sri Tanjung ini kita beli sejak dari Bandung (Kiaracondong), jadi saat beli tiket Kiaracondong-Lempuyangan, beli juga untuk Lempuyangan-Banyuwangi Baru, karena kereta ini satu-satunya yang berangkat dari Lempuyangan ke Banyuwangi Baru (1x tiap hari). Jam 07.20 kereta berangkat dengan perjalanan cukup lama hampir 13 jam, ada baiknya juga untuk bawa bekal cemilan sebelum naik ke kereta, walau di kereta juga ada cafeteria nya J dengan harga yg relatif tidak terlalu mahal (air mineral 3rb, kopi/teh 4-5rb, nasi goreng/rames 15rb, dll). Setelah 13 jam itu, akhirnya sekitar jam 20.20 kita sampai di Stasiun Banyuwangi Baru, begitu keluar stasiun kami langsung beli Nasi campur dengan pilihan menu Ayam, Telor, Ikan soal harga Cuma 6 ribu rupiah aja.

Jumat, 12 September 2014…
Nah.. perjalanan dimulai dari sini, karena asumsi kita jika kita langsung menyebrang ke Bali malam itu, kita akan sampai di Bali saat malam dan belum ada bis yang akan beroperasi. Akhirnya kita putuskan untuk menginap dulu di pelataran stasiun Banyuwangi dan menjelang subuh kami berangkat menuju Pelabuhan Ketapang (± 200 meter), dengan harga tiket Rp. 6.500,-/orang kami menyebrang menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali (± 40 menit), penyebrangan ferry ini beroprasi 24 jam. Tiba di Gilimanuk sekitar jam 05.30 waktu Bali, sholat subuh dan langsung menuju ke Terminal Bus Gilimanuk (± 100 meter) dari pelabuhan, sampai di terminal ternyata kami ketinggalan bis yang langsung menuju ke Padang Bai dan barulah kami tahu kalau jadwal bis tersebut hanya antara jam 01.00-03.00 WITA, sehingga mau tak mau kami harus pakai bis yang ada, kami naik bus yang menuju ke Ubung, Bali (Rp. 30.000,-/orang), kira-kira 4 jam perjalanan sampai di terminal Ubung Bali dan harus menyambung dengan Elf yang menuju ke Padang Bai, disinilah kita harus pintar tawar menawar karena yang meladeni kita adalah calo sedangkan sang supir hanya menerima pembayaran dari penumpang yang di tarik oleh calo sebelum mobil keluar terminal, karena belum tau harga, jadi kami harus bayar elf tersebut Rp. 40.000/orang, dan berangkatlah kami menuju Pelabuhan Padang Bai, perjalanan sekitar 90 menit. Tiba di Pelabuhan Padang Bai langsung beli tiket untuk nyebrang ke Pelabuhan Lembar, Lombok dengan harga Rp. 40.000,-/orang, hampir 1 jam menunggu keberangkatan karena sedang ada perbaikan dermaga, penyebrangan menuju Lombok ini ditempuh sekitar 5 jam dengan pemandangan laut lepas pastinya dan penumpang kapal pun hampir 40% nya turis asing yang juga menuju ke Lombok. Masih di Hari Jumat, 12 September 2014 jam 18.00 WITA kami tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok langsung disambut oleh Sunset dari atas kapal. Karena angkutan umum di Lombok hanya beroperasi sampai jam 5 sore (menurut warga setempat), hal pertama yang dilakukan adalah mencari travel menuju Rumah Singgah di Kota Mataram, lagi-lagi karena belum tahu dan kurang paksaan saat tawar menawar, kami harus bayar Rp. 50.000,-/orang. 1 jam perjalanan dari Pelabuhan menuju Kota Mataram tepatnya Rumah Singgah, ternyata di Rumah Singgah sudah ada banyak kawan-kawan dari berbagai kota di Jawa, tentunya dengan tujuan hampir sama yakni explore Pulau Lombok, ada yang menuju ke Gunung Rinjani, Lombok Timur, Senggigi, dll..

--- Sekedar informasi, RumahSinggah merupakan rumah pribadi yang menjadi “base camp” para backpacker (yang tergabung dalam komunitas) yang akan menjelajahi Pulau Lombok. Di Rumah Singgah pula kita bisa tanya-tanya informasi seputar destinasi yang ada di Lombok. Dan ada Mamak dan Bapak yang menjadi ‘orang tua’ kita selama disana. ---

Karena kami tiba di Rumah Singgah saat malam, jadi hanya sempat ngobrol dan berkenalan dengan beberapa kawan yang sedang persiapan akan Tracking ke Rinjani. Esok harinya Sabtu, 13 September 2014 kami berencana pergi ke Pantai Kuta Lombok dan Tanjung Aan dengan menyewa sepeda motor seharga Rp. 60.000,-/hari tentunya setelah tanya-tanya ke mamak untuk harga sewanya. Pagi itu sekitar jam 07.30 kami berangkat menuju Kuta, Lombok, karena belum sarapan, kami mampir ke penjual nasi di pinggir jalan,setelah makan agak kaget juga dengan harga yang diberikan, hanya Rp. 6.000,-/orang dengan porsi seharga Rp. 12.000,- kalau di Bandung, hehe.. perjalanan santai karena ingin menikmati suasana Lombok yang tidak sepadat Kota Bandung baik Weekdays maupun Weekend, sekitar jam 09.30 tiba di Pantai Kuta, namun sedikit kecewa karena saat akan mendekat ke pantai, di sisi lain jalan terlihat ada kerumunan warga setempat seperti ada tawuran antar warga, karena itu kami batalkan untuk berkunjung di Kuta dan Tanjung Aan ini. L . Jadi kami hanya berjalan mengikuti alur jalan melalui Selong Belanak dengan pemandangan anak-anak yang pergi sekolah yang mungkin harus berjalan ratusan meter atau mungkin beberapa kilometer untuk mencapai sekolah, bersyukur kita yang ada di perkotaan hanya jalan beberapa menit atau dengan angkutan kota bisa cepat sampai di sekolah.
Tetap melanjutkan perjalanan sekitar 2 jam melewati Kota Mataram akhirnya kami putuskan untuk mampir dan masuk ke area pantai Senggigi dengan membayar tiket masuk Rp. 5.000,-/orang (termasuk parker motor), karena waktu masih siang dan cuaca di pantai cukup panas jadi tak sampai 2 jam, kami putuskan kembali ke Kota Mataram untuk mencari oleh-oleh ada beberapa pilihan oleh-oleh khas Mataram seperti Mutiara air Tawar, kain songket, dll. Setelah itu kami putuskan untuk kembali ke Rumah Singgah mengakhiri perjalanan hari Sabtu ini, dan mencari informasi untuk hari Minggu karena rencana kami akan ke 3 Gili, yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.

Hari Minggu, 14 September 2014…
Jam 06.30 WITA kami sudah bersiap untuk berangkat menuju Pelabuhan Bangsal untuk menyebrang ke Gili Trawangan, seperti hari Sabtu kemarin, kami membeli nasi campur tp kali ini harganya lebih murah, Rp. 4.500,- dengan menu telor,sayur,sambel,kerupuk,hehee.. kami makan di pinggir pantai dengan dataran yang agak di atas dari pantai.

Perjalanan menuju Pelabuhan Bangsal ditempuh sekitar 1 jam dan menyusuri Jalan Ry. Senggigi termasuk Pantai Senggigi tentunya. Tiba di Pelabuhan Bangsal kita harus menitipkan motor dengan tarif Rp. 5.000,- /setengah hari dan Rp. 10.000,-/hari, karena di Gili Trawangan tidak boleh ada kendaraan bermotor, lalu kami beli tiket untuk menyebrang dengan kapal kecil dengan tiket menuju Gili Trawangan seharga Rp. 13.000,-/orang untuk tipe biasa (berangkat setelah kapal terisi penuh ± 30 orang), dan Rp. 70.000,-/orang untuk istimewa (beli tiket-tanpa nunggu kapal penuh langsung berangkat J). Lama penyebrangan kira-kira 30 menit, sampai di Gili Trawangan. Langsung saja tengok kanan kiri, karena begitu sampai, justru serasa bukan di ‘Negeri Orang’ karena hampir semua yang ada justru para BULE, hanya sedikit yang asli Indonesia. Sempat beli beberapa pernik gelang mutiara air tawar,ada penawaran paket snorkeling ke 3 Gili (Trawangan,meno,air) dengan harga 100K/pak without lunch dan 120K/pak with lunch begitu yang tertulis di papan iklannya, kami putuskan untuk membeli yang paket with lunch agar tidak membeli makan lagi disana…
Sekitar jam 11.00 kapal boat yang akan kami tumpangi untuk snorkeling ke 3 Gili itu datang, seluruh penumpang segera mengambil tempat duduk masing-masing, saya sarankan untuk mengambil tempat di bagian dalam kapal daripada di bagian luar, karena kapal yang ditumpangi untuk snorkeling ini menggunakan kaca di bagian bawah nya sehingga yang berada di bagian dalam kapal bisa melihat pemandangan bawah laut dari kapal.
20 menit setelah kapal berangkat kita tiba di spot pertama untuk snorkeling, spot pertama ini pengunjung disuguhi pemandangan ikan dan karang yang memang bagus, para ‘BULE’ juga banyak berdecak kagum, tapi karena ini pertama kalinya saya coba snorkeling jadi perlu beberapa menit latihan pernapasan dengan snorkel nya, sebelum terjun ke laut.
30 menit di spot pertama, kapal kemudian melaju ke spot kedua, disini kami dipandu salah satu awak kapal untuk melihat pemandangannya, karena di spot kedua ini merupakan ‘turtle spot’ atau tempatnya kura-kura.
20 menit di turtle spot, kemudian kita ke Gili Air untuk makan siang di pinggir pantai. Selesai makan siang lanjut ke spot terakhir yang disebut Garden Fish, tapi karena sudah kecapean kami tidak terjun untuk di spot yang ini jadi ga tahu juga pemandangan nya gimana.. hehee….


Sekitar jam 16.00 acara snorkeling selesai, kita kembali ke Gili Trawangan, dan harus cepat untuk ke pelabuhan Gili Trawangan karena penyebrangan terakhir ke Pelabuhan Bangsal itu jam 5 sore jadi untuk menghindari kehabisan kapal kita langsung beli tiket untuk ke Bangsal dengan harga Rp. 13.000,-/orang. Tiba di Pelabuhan Bangsal kami langsung mengambil motor di tempat penitipan untuk langsung menuju Pantai Senggigi karena inilah yang kami tunggu yakni Sunset @Senggigi, kami putuskan untuk mampir disebuah tempat yang memang sudah ramai dengan pengunjung lainnya untuk melihat sunset dengan cemilan jagung bakar pedas dan minum kelapa muda. Jam 18.00 kami pulang kembali ke Rumah Singgah di Mataram, untuk segera packing, karena mala mini juga kami akan pulang.



Minggu, 14 September 2014 jam 22.00 WITA….

Kami pamit ke Mamak dan Bapak serta kawan-kawan di Rumah Singgah untuk pulang, dengan membayar Rp. 30.000,-/orang menggunakan travel menuju Pelabuhan Lembar, tiba di pelabuhan jam 23.00 WITA langsung membeli tiket kapal seharga Rp. 40.000,-/orang, karena sebelumnya ada pemberitahuan bahwa tiket kapal akan mengalami kenaikan harga setelah jam 00.00.

Senin, 15 September 2014 sekitar jam 04.30 WITA…

Kami sampai di Pelabuhan Padang Bai, Bali, mencari masjid untuk sholat subuh, lalu menunggu bis yang menuju ke Glimanuk karena info dari pak polisi bis itu hanya mampir sebentar jam 06.00 di Padang Bai, Bus yang bernama "BAHAGIA" yang kami tumpangi adalah bis ukuran ¾ jurusan Padang Bai-Gilimanuk dengan tarif Rp. 50.000,-/orang. Perjalanan yang cukup lama untuk sampai di Gilimanuk sekitar 6 jam, langsung saja masuk ke Pelabuhan Gilimanuk untuk kembali ke Pulau Jawa (Pelabuhan Ketapang) dengan membeli tiket seharga Rp. 8.000,-/orang.


Sekitar 40 menit menyebrang dari Gilimanuk menuju Ketapang Banyuwangi akhirnya sampai di Pulau Jawa (lagi).. langsung menuju Stasiun Banyuwangi Baru untuk beli tiket ke Lempuyangan Yogyakarta Rp. 50.000,-/orang, tapi karena kita sampai di Banyuwangi saat sore jadi tidak ada kereta menuju Lempuyangan Yogya, kita putuskan untuk menginap semalam di sekitar Banyuwangi dengan harga Rp. 70.000,-/malam.

Selasa, 16 September 2014…

Jam 06.30 WIB kami berangkat dari Banyuwangi dengan tujuan Lempuyangan menggunakan kereta SRI TANJUNG, karena niat nya memang akan mampir ke Solo, jadi kami turun di Stasiun Purwosari Solo, sekitar 1 jam sebelum Stasiun Lempuyangan. Tiba di Purwosari langsung jalan keluar menikmati suasana malam kota Surakarta,Solo sambil berjalan ke penginapan yang sebelumnya sudah kami pesan yang ada di jalan DR. Radjiman 404 dengan harga Rp. 100.000,-/malam include breakfast.

Rabu, 17 September 2014…

Kami sengaja jalan menuju pasar Klewer untuk beli oleh-oleh sekalian ke Keraton Surakarta, setelah itu kembali ke hotel untuk bersiap-siap check out karena kami akan menggunakan kereta api PASUNDAN jam 13.12 WIB dengan harga Rp. 55.000,-/orang dan kami sampai kembali ke Bandung sekitar jam 23.00 WIB.

Itulah sekedar cerita singkat perjalanan kami dengan rute Bandung-Lombok-Solo-Bandung.


Saya cantumkan kembali rincian biaya diatas untuk mempermudah pembaca yaa…

  • KA Kahuripan Kiaracondong-Lempuyangan : Rp. 50.000,-
  • KA Sri Tanjung Lempuyangan-Banyuwangi Baru : Rp. 50.000,-
  • Ferry Ketapang-Gilimanuk : Rp. 6.500,-
  • Bus Gilimanuk-Ubung,Denpasar : Rp. 30.000,-
  • Elf Ubung-Pelabuhan Padang Bai : Rp. 40.000 (tergantung tawar menawar)
  • Ferry Padang Bai-Lembar,Lombok : Rp. 40.000,-
  • Travel Lembar-Mataram (Rumah Singgah) : Rp. 50.000,- (tergantung tawar menawar)
  • Sewa Motor (Mataram) : Rp. 60.000,-/hari x 2 hari = Rp. 120.000,-
  • Bensin motor : Rp. 30.000,-
  • Parkir di pelabuhan Bangsal : Rp. 5.000,-
  • Pelabuhan Bangsal-Gili Trawangan : Rp. 13.000,-
  • Paket Snorkeling 3 Gili : Rp. 120.000,-
  • Gili Trawangan-Pelabuhan Bangsal : Rp. 13.000,-
  • Travel dari Mataram (Rumah Singgah)-Pelabuhan Lembar : Rp. 30.000,-
  • Ferry Lembar, Lombok-Pel. Padang Bai, Bali : Rp. 40.000,- (per tgl 15 sept’14 naik jadi Rp.45.000,-)
  • Bus Padang Bai-Gilimanuk : Rp. 50.000,-
  • Ferry Gilimanuk-Pel. Ketapang : Rp. 8.000,-
  • Penginapan di daerah St. Banyuwangi Baru : Rp. 70.000,-
  • KA Sri Tanjung Banyuwangi-Purwosari : Rp. 50.000,-
  • Penginapan di Solo : Rp. 100.000,-
  • KA Pasundan Purwosari-Kiaracondong : Rp. 55.000,-

Total : Rp. 970.500,- / orang PP
*Rincian diatas adalah pribadi saya, setiap orang tentunya punya keperluan berbeda setelah di TKP. Belum termasuk makan lho yaa… J  tapi selama perjalanan, makanan yang kami temui harganya hanya berkisar di 4 ribu – 10 ribu aja kok.

~So Enjoy Your Trip~

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com