Perjalanan ini sebetulnya sudah hampir
satu tahun yang lalu kami rencanakan, tapi karena kesibukan dan tentunya
persiapan perbekalan khususnya budget,hehee... kami baru bisa
realisasikan ini di bulan September Tahun ini. Yaa.. perjalanan yang menjadi doa yang terjawab, kemustahilan yang menjadi nyata bersama sahabatku ini terlaksana.
Kira-kira seminggu sebelum rencana
berangkat sudah pasti kita harus cari tahu informasi untuk selama kita disana,
mulai dari transportasi, penginapan hingga destinasi wisata yang akan kita
kunjungi disana, dan panduan kita untuk kesana sebagian besar kita dapatkan
dari blog yang ditulis oleh kawan2 yang pernah berkunjung kesana dan facebook
Lombok Backpacker.
Akhirnya tanggal pemberangkatan
tiba….
Hari Rabu, 10 September 2014 kami
berangkat dari Stasiun Kiaracondong dengan menaiki kereta api Ekonomi AC
KAHURIPAN (Rp. 50.000,-) jam 20.05 WIB, sampai di Stasiun Lempuyangan
Yogyakarta Kamis, 11 September 2014 jam 04.45 WIB, disini kita sempat untuk
sholat Subuh, bahkan mandi (kalau mau..hehee), pastinya lapar mulai melanda
karena sekitar 8 jam di kereta, jadi kita segera berjalan keluar stasiun, ada
beberapa warung makan yang sudah buka, tinggal pilih sesuai selera, kita pilih
untuk makan soto ayam, bakwan, teh manis dengan harga 12 ribu aja…
Selanjutnya, kita menuju ke
Banyuwangi dengan menaiki kereta Ekonomi AC Sri Tanjung (Rp. 50.000,-) dari
Lempuyangan. Oya.. untuk menghindari kehabisan tiket, sebaiknya tiket untuk
kereta Sri Tanjung ini kita beli sejak dari Bandung (Kiaracondong), jadi saat
beli tiket Kiaracondong-Lempuyangan, beli juga untuk Lempuyangan-Banyuwangi
Baru, karena kereta ini satu-satunya yang berangkat dari Lempuyangan ke
Banyuwangi Baru (1x tiap hari). Jam 07.20 kereta berangkat dengan perjalanan
cukup lama hampir 13 jam, ada baiknya juga untuk bawa bekal cemilan sebelum
naik ke kereta, walau di kereta juga ada cafeteria nya J
dengan harga yg relatif tidak terlalu mahal (air mineral 3rb, kopi/teh 4-5rb,
nasi goreng/rames 15rb, dll). Setelah 13 jam itu, akhirnya sekitar jam 20.20
kita sampai di Stasiun Banyuwangi Baru, begitu keluar stasiun kami langsung
beli Nasi campur dengan pilihan menu Ayam, Telor, Ikan soal harga Cuma 6 ribu
rupiah aja.
Jumat, 12 September 2014…
Nah.. perjalanan
dimulai dari sini, karena asumsi kita jika kita langsung menyebrang ke Bali
malam itu, kita akan sampai di Bali saat malam dan belum ada bis yang akan
beroperasi. Akhirnya kita putuskan untuk menginap dulu di pelataran stasiun
Banyuwangi dan menjelang subuh kami berangkat menuju Pelabuhan Ketapang (± 200
meter), dengan harga tiket Rp. 6.500,-/orang kami menyebrang menuju Pelabuhan
Gilimanuk Bali (± 40 menit), penyebrangan ferry ini beroprasi 24 jam. Tiba di
Gilimanuk sekitar jam 05.30 waktu Bali, sholat subuh dan langsung menuju ke
Terminal Bus Gilimanuk (± 100 meter) dari pelabuhan, sampai di terminal
ternyata kami ketinggalan bis yang langsung menuju ke Padang Bai dan barulah
kami tahu kalau jadwal bis tersebut hanya antara jam 01.00-03.00 WITA, sehingga
mau tak mau kami harus pakai bis yang ada, kami naik bus yang menuju ke Ubung,
Bali (Rp. 30.000,-/orang), kira-kira 4 jam perjalanan sampai di terminal Ubung
Bali dan harus menyambung dengan Elf yang menuju ke Padang Bai, disinilah kita
harus pintar tawar menawar karena yang meladeni kita adalah calo sedangkan sang
supir hanya menerima pembayaran dari penumpang yang di tarik oleh calo sebelum
mobil keluar terminal, karena belum tau harga, jadi kami harus bayar elf
tersebut Rp. 40.000/orang, dan berangkatlah kami menuju Pelabuhan Padang Bai,
perjalanan sekitar 90 menit. Tiba di Pelabuhan Padang Bai langsung beli tiket
untuk nyebrang ke Pelabuhan Lembar, Lombok dengan harga Rp. 40.000,-/orang,
hampir 1 jam menunggu keberangkatan karena sedang ada perbaikan dermaga,
penyebrangan menuju Lombok ini ditempuh sekitar 5 jam dengan pemandangan laut
lepas pastinya dan penumpang kapal pun hampir 40% nya turis asing yang juga
menuju ke Lombok. Masih di Hari Jumat, 12 September 2014 jam 18.00 WITA kami
tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok langsung disambut oleh Sunset dari atas kapal.
Karena angkutan umum di Lombok hanya beroperasi sampai jam 5 sore (menurut
warga setempat), hal pertama yang dilakukan adalah mencari travel menuju Rumah Singgah di Kota Mataram, lagi-lagi karena belum tahu dan kurang paksaan saat
tawar menawar, kami harus bayar Rp. 50.000,-/orang. 1 jam perjalanan dari
Pelabuhan menuju Kota Mataram tepatnya Rumah Singgah, ternyata di Rumah Singgah
sudah ada banyak kawan-kawan dari berbagai kota di Jawa, tentunya dengan tujuan
hampir sama yakni explore Pulau Lombok, ada yang menuju ke Gunung Rinjani,
Lombok Timur, Senggigi, dll..
--- Sekedar informasi, RumahSinggah merupakan rumah pribadi yang menjadi “base camp” para backpacker (yang
tergabung dalam komunitas) yang akan menjelajahi Pulau Lombok. Di Rumah Singgah
pula kita bisa tanya-tanya informasi seputar destinasi yang ada di Lombok. Dan ada
Mamak dan Bapak yang menjadi ‘orang tua’ kita selama disana. ---
Karena kami tiba di Rumah Singgah
saat malam, jadi hanya sempat ngobrol dan berkenalan dengan beberapa kawan yang
sedang persiapan akan Tracking ke Rinjani. Esok harinya Sabtu, 13
September 2014 kami berencana pergi ke Pantai Kuta Lombok dan Tanjung Aan
dengan menyewa sepeda motor seharga Rp. 60.000,-/hari tentunya setelah
tanya-tanya ke mamak untuk harga sewanya. Pagi itu sekitar jam 07.30 kami
berangkat menuju Kuta, Lombok, karena belum sarapan, kami mampir ke penjual
nasi di pinggir jalan,setelah makan agak kaget juga dengan harga yang
diberikan, hanya Rp. 6.000,-/orang dengan porsi seharga Rp. 12.000,- kalau di
Bandung, hehe.. perjalanan santai karena ingin menikmati suasana Lombok yang tidak
sepadat Kota Bandung baik Weekdays maupun Weekend, sekitar jam 09.30 tiba di
Pantai Kuta, namun sedikit kecewa karena saat akan mendekat ke pantai, di sisi
lain jalan terlihat ada kerumunan warga setempat seperti ada tawuran antar
warga, karena itu kami batalkan untuk berkunjung di Kuta dan Tanjung Aan ini. L
. Jadi kami hanya berjalan mengikuti alur jalan melalui Selong Belanak dengan
pemandangan anak-anak yang pergi sekolah yang mungkin harus berjalan ratusan
meter atau mungkin beberapa kilometer untuk mencapai sekolah, bersyukur kita
yang ada di perkotaan hanya jalan beberapa menit atau dengan angkutan kota bisa
cepat sampai di sekolah.
Tetap melanjutkan perjalanan
sekitar 2 jam melewati Kota Mataram akhirnya kami putuskan untuk mampir dan
masuk ke area pantai Senggigi dengan membayar tiket masuk Rp. 5.000,-/orang
(termasuk parker motor), karena waktu masih siang dan cuaca di pantai cukup
panas jadi tak sampai 2 jam, kami putuskan kembali ke Kota Mataram untuk
mencari oleh-oleh ada beberapa pilihan oleh-oleh khas Mataram seperti Mutiara
air Tawar, kain songket, dll. Setelah itu kami putuskan untuk kembali ke Rumah Singgah mengakhiri perjalanan hari Sabtu ini, dan mencari informasi untuk hari
Minggu karena rencana kami akan ke 3 Gili, yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan
Gili Air.
Hari Minggu, 14 September 2014…
Jam 06.30 WITA kami sudah bersiap
untuk berangkat menuju Pelabuhan Bangsal untuk menyebrang ke Gili Trawangan,
seperti hari Sabtu kemarin, kami membeli nasi campur tp kali ini harganya lebih
murah, Rp. 4.500,- dengan menu telor,sayur,sambel,kerupuk,hehee.. kami makan di
pinggir pantai dengan dataran yang agak di atas dari pantai.
Perjalanan menuju Pelabuhan Bangsal
ditempuh sekitar 1 jam dan menyusuri Jalan Ry. Senggigi termasuk Pantai
Senggigi tentunya. Tiba di Pelabuhan Bangsal kita harus menitipkan motor dengan
tarif Rp. 5.000,- /setengah hari dan Rp. 10.000,-/hari, karena di Gili
Trawangan tidak boleh ada kendaraan bermotor, lalu kami beli tiket untuk
menyebrang dengan kapal kecil dengan tiket menuju Gili Trawangan seharga Rp.
13.000,-/orang untuk tipe biasa (berangkat setelah kapal terisi penuh ± 30
orang), dan Rp. 70.000,-/orang untuk istimewa (beli tiket-tanpa nunggu kapal
penuh langsung berangkat J). Lama penyebrangan kira-kira 30 menit,
sampai di Gili Trawangan. Langsung saja tengok kanan kiri, karena begitu
sampai, justru serasa bukan di ‘Negeri Orang’ karena hampir semua yang ada
justru para BULE, hanya sedikit yang asli Indonesia. Sempat beli beberapa pernik
gelang mutiara air tawar,ada penawaran paket snorkeling ke 3 Gili
(Trawangan,meno,air) dengan harga 100K/pak without lunch dan 120K/pak with
lunch begitu yang tertulis di papan iklannya, kami putuskan untuk membeli yang
paket with lunch agar tidak membeli makan lagi disana…
Sekitar jam 11.00 kapal boat yang
akan kami tumpangi untuk snorkeling ke 3 Gili itu datang, seluruh penumpang
segera mengambil tempat duduk masing-masing, saya sarankan untuk mengambil
tempat di bagian dalam kapal daripada di bagian luar, karena kapal yang ditumpangi
untuk snorkeling ini menggunakan kaca di bagian bawah nya sehingga yang berada
di bagian dalam kapal bisa melihat pemandangan bawah laut dari kapal.
20 menit setelah kapal berangkat
kita tiba di spot pertama untuk snorkeling, spot pertama ini pengunjung disuguhi
pemandangan ikan dan karang yang memang bagus, para ‘BULE’ juga banyak berdecak
kagum, tapi karena ini pertama kalinya saya coba snorkeling jadi perlu beberapa
menit latihan pernapasan dengan snorkel nya, sebelum terjun ke laut.
30 menit di spot pertama, kapal
kemudian melaju ke spot kedua, disini kami dipandu salah satu awak kapal untuk
melihat pemandangannya, karena di spot kedua ini merupakan ‘turtle spot’ atau
tempatnya kura-kura.
20 menit di turtle spot, kemudian
kita ke Gili Air untuk makan siang di pinggir pantai. Selesai makan siang
lanjut ke spot terakhir yang disebut Garden Fish, tapi karena sudah kecapean
kami tidak terjun untuk di spot yang ini jadi ga tahu juga pemandangan nya
gimana.. hehee….
Sekitar jam 16.00 acara snorkeling
selesai, kita kembali ke Gili Trawangan, dan harus cepat untuk ke pelabuhan
Gili Trawangan karena penyebrangan terakhir ke Pelabuhan Bangsal itu jam 5 sore
jadi untuk menghindari kehabisan kapal kita langsung beli tiket untuk ke
Bangsal dengan harga Rp. 13.000,-/orang. Tiba di Pelabuhan Bangsal kami
langsung mengambil motor di tempat penitipan untuk langsung menuju Pantai
Senggigi karena inilah yang kami tunggu yakni Sunset @Senggigi, kami putuskan
untuk mampir disebuah tempat yang memang sudah ramai dengan pengunjung lainnya
untuk melihat sunset dengan cemilan jagung bakar pedas dan minum kelapa muda.
Jam 18.00 kami pulang kembali ke Rumah Singgah di Mataram, untuk segera
packing, karena mala mini juga kami akan pulang.
Minggu, 14 September 2014 jam 22.00
WITA….
Kami pamit ke Mamak dan Bapak serta
kawan-kawan di Rumah Singgah untuk pulang, dengan membayar Rp. 30.000,-/orang
menggunakan travel menuju Pelabuhan Lembar, tiba di pelabuhan jam 23.00 WITA
langsung membeli tiket kapal seharga Rp. 40.000,-/orang, karena sebelumnya ada
pemberitahuan bahwa tiket kapal akan mengalami kenaikan harga setelah jam
00.00.
Senin, 15 September 2014 sekitar
jam 04.30 WITA…
Kami sampai di Pelabuhan Padang
Bai, Bali, mencari masjid untuk sholat subuh, lalu menunggu bis yang menuju ke
Glimanuk karena info dari pak polisi bis itu hanya mampir sebentar jam 06.00 di
Padang Bai, Bus yang bernama "BAHAGIA" yang kami tumpangi adalah bis ukuran ¾
jurusan Padang Bai-Gilimanuk dengan tarif Rp. 50.000,-/orang. Perjalanan yang
cukup lama untuk sampai di Gilimanuk sekitar 6 jam, langsung saja masuk ke
Pelabuhan Gilimanuk untuk kembali ke Pulau Jawa (Pelabuhan Ketapang) dengan
membeli tiket seharga Rp. 8.000,-/orang.
Sekitar 40 menit menyebrang dari
Gilimanuk menuju Ketapang Banyuwangi akhirnya sampai di Pulau Jawa (lagi)..
langsung menuju Stasiun Banyuwangi Baru untuk beli tiket ke Lempuyangan
Yogyakarta Rp. 50.000,-/orang, tapi karena kita sampai di Banyuwangi saat sore
jadi tidak ada kereta menuju Lempuyangan Yogya, kita putuskan untuk menginap
semalam di sekitar Banyuwangi dengan harga Rp. 70.000,-/malam.
Selasa, 16 September 2014…
Jam 06.30 WIB kami berangkat dari
Banyuwangi dengan tujuan Lempuyangan menggunakan kereta SRI TANJUNG, karena
niat nya memang akan mampir ke Solo, jadi kami turun di Stasiun Purwosari Solo,
sekitar 1 jam sebelum Stasiun Lempuyangan. Tiba di Purwosari langsung jalan
keluar menikmati suasana malam kota Surakarta,Solo sambil berjalan ke
penginapan yang sebelumnya sudah kami pesan yang ada di jalan DR. Radjiman 404
dengan harga Rp. 100.000,-/malam include breakfast.
Rabu, 17 September 2014…
Kami sengaja jalan menuju pasar
Klewer untuk beli oleh-oleh sekalian ke Keraton Surakarta, setelah itu kembali
ke hotel untuk bersiap-siap check out karena kami akan menggunakan kereta api
PASUNDAN jam 13.12 WIB dengan harga Rp. 55.000,-/orang dan kami sampai kembali
ke Bandung sekitar jam 23.00 WIB.
Itulah sekedar cerita singkat
perjalanan kami dengan rute Bandung-Lombok-Solo-Bandung.
Saya cantumkan kembali rincian
biaya diatas untuk mempermudah pembaca yaa…
- KA
Kahuripan Kiaracondong-Lempuyangan : Rp. 50.000,-
- KA
Sri Tanjung Lempuyangan-Banyuwangi Baru : Rp. 50.000,-
- Ferry
Ketapang-Gilimanuk : Rp. 6.500,-
- Bus
Gilimanuk-Ubung,Denpasar : Rp. 30.000,-
- Elf
Ubung-Pelabuhan Padang Bai : Rp. 40.000 (tergantung tawar menawar)
- Ferry
Padang Bai-Lembar,Lombok : Rp. 40.000,-
- Travel
Lembar-Mataram (Rumah Singgah) : Rp. 50.000,- (tergantung tawar menawar)
- Sewa
Motor (Mataram) : Rp. 60.000,-/hari x 2 hari = Rp. 120.000,-
- Bensin
motor : Rp. 30.000,-
- Parkir
di pelabuhan Bangsal : Rp. 5.000,-
- Pelabuhan
Bangsal-Gili Trawangan : Rp. 13.000,-
- Paket
Snorkeling 3 Gili : Rp. 120.000,-
- Gili
Trawangan-Pelabuhan Bangsal : Rp. 13.000,-
- Travel
dari Mataram (Rumah Singgah)-Pelabuhan Lembar : Rp. 30.000,-
- Ferry
Lembar, Lombok-Pel. Padang Bai, Bali : Rp. 40.000,- (per tgl 15 sept’14 naik
jadi Rp.45.000,-)
- Bus
Padang Bai-Gilimanuk : Rp. 50.000,-
- Ferry
Gilimanuk-Pel. Ketapang : Rp. 8.000,-
- Penginapan
di daerah St. Banyuwangi Baru : Rp. 70.000,-
- KA
Sri Tanjung Banyuwangi-Purwosari : Rp. 50.000,-
- Penginapan
di Solo : Rp. 100.000,-
- KA
Pasundan Purwosari-Kiaracondong : Rp. 55.000,-
Total
: Rp. 970.500,- / orang PP
*Rincian
diatas adalah pribadi saya, setiap orang tentunya punya keperluan berbeda
setelah di TKP. Belum termasuk makan lho yaa… J tapi selama perjalanan, makanan yang kami
temui harganya hanya berkisar di 4 ribu – 10 ribu aja kok.
~So
Enjoy Your Trip~